STKIP Rokania, adakan PLP II
Rokan Hulu, Jum’at pagi, 30 Agustus 2019, sebanyak 70 mahasiswa semester 7 dari program studi PBSI, PJKR, dan PGSD STKIP Rokania berkumpul di ruang Aula STKIP. ...
Era teknologi saat ini sudah merambah pada seluruh lapisan masyarakat termasuk ibu-ibu rumah tangga. Phubbing adalah ketergantungan terhadap penggunaan gadjet yang berlebihan. Penggunaan gadjet yang berlebihan ini berakibat kurang baik untuk perkembangan kehidupan rumah tangga yang bahagia. Kita ketahui dalam smartphone sangat banyak aplikasi berupa game atau medsos yang membuat ibu rumah tangga merasa betah berlama-lama di depan handphone. Semua aplikasi itu mampu menyihir ibu-ibu untuk menunda-nunda aktivitas rumah.
Kesibukan terhadap media sosial membuat ibu-ibu tak kenal waktu. Berdasarkan pengamatan di lapangan, ada beberapa ibu rumah tangga yang sudah demam terhadap gadjet dan ketergantungan. Mereka tidak bisa kalau tidak ada gadjet di genggamannya. Ibu-ibu sibuk dan banyak terpengaruh medsos seperti facebook ,youtube, histagram dan media sosial lainnya. Semua kesibukan itu membuat ibu rumah tangga lalai dengan semua aktivitas rumah. Pengaruh lainnya yaitu ibu-ibu akan lupa dengan aktivitas yang seharusnya mengurus rumah atau anaknya akan terkendala hanya karna melihat beranda sosial, status dan komentari postingan orang lain. Akibat pengaruh gadjet ini bisa menghancurkan keharmonisan rumah tangga, anak-anak kurang diperhatikan, dan bahkan uang belanja juga habis untuk beli paket internet.
Akibat terlalu phubing ini banyak yang terlupakan, yang dekat akan terasa jauh dan jauh akan terasa dekat. Mengapa demikian, hal ini disebabkan perhatian ibu-ibu yang kurang kepada keluarga dan anak-anak, lebih dominan fokus pada gadjet. Tidak mau bersosialisasi dengan lingkungannya. Hal lainnya yang paling kronis yaitu saat berbicara dengan orang lain seolah acuh tak acuh dan ini semua yang membuat renggang diantara sebuah hubungan keluarga, tetangga dan masyarakat.
Mengatasi agar ibu rumah tangga ini tidak terpengaruh budaya phubbing yaitu ibu-ibu mengatur waktu untuk main medsosnya, memprioritaskan pekerjaan mengurus rumah dan keluarga, atau menyelesaikan semua pekerjaan di awal waktu (pagi hari), menyibukkan waktu dengan kegiatan keagaamaan seperti wirid pengajian, dan mengurangi intensitas dengan gadjet. Melalui kegiatan positif ini bisa membantu terciptanya rumah tangga sakinah, mawadah, dan warahmah, warabbungafur,Insyaallah.
Mertika Sari
Rokan Hulu, Jum’at pagi, 30 Agustus 2019, sebanyak 70 mahasiswa semester 7 dari program studi PBSI, PJKR, dan PGSD STKIP Rokania berkumpul di ruang Aula STKIP. ...
Pada awal tahun 2020 telah terjadi sebuah penyakit yang sangat berbahaya dan mematikan yang disebut “ virus covid 19 “virus ...
Salah satu program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) adalah Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka tahun 2023 (PMM 3). Ini merupakan s ...
STKIP Rokania adakan sidang senat terbuka wisuda ke 3, Rabu (25/11/20). Sebanyak 127 lulusan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Rokania, dengan rincian 67 orang ...
Pasir Pengaraian – Perusahaan Pemerintah Daerah Rokan Hulu Jaya (RJH) adakan Expo Bazar di Pasar Modren Pasir Pengaraian, Selasa (13/7/2020). Dalam kesempatan itu, Bupati ...