STKIP Rokania adakan sidang senat terbuka wisuda ke 3, Rabu (25/11/20). Sebanyak 127 lulusan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Rokania, dengan rincian 67 orang Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 26 orang Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, dan 22 orang mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, melaksanakan wisuda dengan tetap menjaga protokol kesehatan karena masih dalam kondisi pandemi covid-19. Acara dilaksanakan di aula Putera Rokania dan keluarga wisudawan/wati hanya diperkenankan melihat prosesi ini di luar ruangan untuk menghindari kerumunan ramai. Selain keluarga wisudawan/wati, acara ini juga dihadiri oleh anggota DPR-RI Dr. H. Achmad, M.Si (mantan bupati Rokan Hulu dua periode) dan PJS Bupati Rohul yang diwakili oleh kepala dinas Pendidikan kabupaten Rokan Hulu, Drs. H. Ibnu Ulya, M.Si.
Setelah sidang dibuka oleh ketua senat, acara diteruskan dengan penyampaian pidato dari perwakilan kopertis wilayah x secara daring. Saat memberikan sambutannya, ketua STKIP Rokania, Dr. Desmelati, M.Sc., mengingatkan kepada wisaudawan/wati pentingnya peran serta alumni bagi dunia pendidikan terkhusus di kabupaten Rokan Hulu.
“ Anda menjadi orang yang berilmu, dan memperoleh ijazah sarjana itu penting, tapi yang paling penting adalah akhlak dan budi pekerti yang tinggi. Karena ilmu dan akhlak harus berjalan seiring sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu membentuk insan yang berakhlak dan berbudi luhur. Semakin berisi, semakin merunduk, ilmu padi, itulah akhlak orang yang berilmu”, pesan Dr. Desmelati.
Rentetan acara wisuda yang diadakan kali ini tidak sama dengan biasanya. Pada wisuda ke-3 ini STKIP Rokania juga mengadakan acara Anugerah Pendidikan Rokania. Acara ini adalah acara pemberian anugerah kepada insan-insan yang berdedikasi terhadap pendidikan. Pada tahun ini ada tiga orang yang menerima anugerah pendidikan Rokania tersebut yaitu, Dr. H. Achmad, M.Si (Anggota DPR-RI) kategori dukungan terhadap Dunia Pendidikan. Selama menjabat sebagai bupati sampai saat ini beliau getol memperjuangkan pendidikan baik di tingkat daerah hingga tingkat provinsi. Terbukti dengan banyaknya sekolah dan kampus baru yang berdiri di kabupaten Rokan Hulu. Selain itu beliau juga inten memperjuangkan nasib guru terutama guru honorer dengan memberikan bantuan atau tunjangan setiap bulan. Sebagai informasi tambahan, beberapa waktu lalu, pak Achmad juga baru saja menyelesaikan pendidikan doktoral pada usianya yang ke 65 tahun.
Anugerah kedua diberikan kepada H.Rusli Segun kategori Orang Tua Peduli Terhadap Pendidikan Keluarga. “ Saya sangat mengenali bapak H. Rusli semasa beliau hidup. Untuk kategori ini H. Rusli Segun (alm) adalah orang yang paling tepat karena kesembilan anaknya sudah memperoleh gelar sarjana dan doktor. Salah satu anak beliau yang sudah bergelar doktor adalah Dr. Desmelati, M.Sc (Ketua STKIP Rokania saat ini), dan hebatnya lagi anak beliau Dr. Desmelati, juga meneruskan jejak ayahanda beliau, namun dalam hal yang lebih besar, yakni mendirikan kampus Rokania ini untuk putra-putri di daerah agar anak kemenakan tidak ada yang putus sekolah, dan setiap keluarga mempunyai anak yang sarjana, saya pikir anugerah ini sudah tepat diberikan kepada ayahanda beliau H. Rusli”, kata Ibnu Ulya, Kadis Dikpora Rohul ketika dimintai keterangan.
Anugerah Pendidikan Rokania selanjutnya diberikan kepada Fenihati Lase, S.Pd kategori Perjuangan Pendidikan daerah terpencil. Feni merupakan alumni STKIP Rokania yang juga diwisuda tahun ini. Selain sebagai mahasiswa, beliau juga tercatat sebagai seorang guru honorer di sebuah sekolah dasar. Sekolah tersebut terletak di daerah terpencil desa Teluk Sono. Menurut keterangan beberap sumber, daerah ini sering banjir dan tidak mudah dilewati karena akses jalan yang becek dan buruk.
“Feni adalah contoh bagi kita, seorang guru yang sederhana dan tanpa kenal penghalang saat mengajar maupun belajar. Tidak mudah menjadi seorag Feni yang sewaktu-waktu harus mengajar, dan di waktu lain harus belajar di kampus Rokania. Selain itu juga harus berhadapan dengan kondisi alam yang tidak menentu. Banjir, jalan yang rusak dan lain-sebagainya. Kami banyak melihat dan mendapat informasi tentang beliau dalam mendidik anak-anak bangsa”, tutur Dr. Desmelati saat memberikan keterangan.
Beberapa waktu sebelum kegiatan ini dilaksanakan, Rokania telah membentuk tim penilai yang professional. Penilaian dilakukan dengan sangat ketat dan objektif. Acara ini juga akan menjadi agenda rutin STKIP Rokania sebagai apresiasi terhadap insan-insan yang peduli terhadap pendidikan terlebih lagi di kabupaten Rokan Hulu.